Enjoy Reading

Sabtu, 17 Maret 2012


1. Seterusnya misalkan seluruh perusahaan dalam persaingan sempurna bergabung dan menjadi satu perusahaan monopoli. Dalam gabungan ini dimisalkan juga bahwa biaya produksi tidak mengalami perubahan. Oleh sebab itu kurva SS sama dengan ΣMC dari pasar persaingan sempurna sekarang berubah menjadi kurva biaya marginal perusahaan monopoli (SS = MC.). Perubahan ini ditunjukkan dalam Gambar 8.8 (ii). Gambar tersebut menunjukkan keadaan sebelum dan sesudah perusahaan monopoli diwujudkan. Harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan sebelum perusahaan‑perusahaan bergabung berturut‑turut adalah Ps dan Qs.

Sesudah perusahaan‑perusahaan itu menjadi perusahaan monopoli harga tidak sama dengan hasil penjualan marginal. Dengan permintaan pasar seperti DD, hasil penjualan marginal adalah MR. Maka perusahaan mono­poli akan memaksimumkan keuntungan apabila jumlah produksi adalah Qm. Pada tingkat produksi ini harga akan mencapai Pm.
Berdasarkan perbandingan antara keadaan di pasar persaingan sempurna dan monopoli yang diterangkan dengan menggunakan Gambar 8.8 dapat diambil beberapa kesimpulan seperti yang dinyatakan di bawah

· Persaingan sempurna menggunakan sumber‑sumber daya dengan lebih efisien dari monopoli. Dalam monopoli P lebih besar dari MC sedangkan dalam persaingan sempurna Ps = MC.

· Harga dalam monopoli lebih tinggi dan barga dalam pasar persaingan sempurna.

· Jumlah produksi dalam pasar persaingan sempurna lebih tinggi daripada dalam monopoli.
· Biaya produksi per unit dalam monopoli adalah lebih tinggi daripada dalam persaingan sempurna. Dalam persaingan sempurna perusahaan hanya memperoleh untung normal, berarti biaya produksi per unit sama dengan Ps. Karena dimisalkan kurva biaya untuk pasar persaingan sempurna adalah sama dengan kurva biaya monopoli, maka Ps adalah biaya rata‑rata yang paling rendah dalam perusahaan mono­poli. Biaya per unit sebesar itu akan dibelanjakan monopoli apabila produksi adalah sebesar Qs. Tetapi monopoli memproduksikan Qm maka biaya produksinya per unit harus lebih tinggi dari Ps.

Biaya produksi berbeda Kesimpulan‑kesimpulan dalam analisis sebelum ini hanyalah benar apabila dianggap kurva biaya produksi di pasar persaingan sempurna adalah sama dengan di dalam monopoli. Sekiranya monopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi, kurva biaya rata‑rata akan berbeda dari yang dimisalkan di atas. Besar kemungkinan ia berada di bawah kurva biaya rata‑rata dari pasar persaingan sempurna. Walaupun produksi telah mencapai Qs biaya produksi rata‑rata masih tetap menurun. Apabila kurva biaya produksi rata-rata mempunyai sifat seperti itu, kurva MC‑nya akan terletak di sebelah kanan dari MC dalam pasar persaingan sempurna. Sebagai akibat dari keadaan seperti ini, perusahaan monopoli mungkin akan memproduksi lebih banyak dan harga juga lebih rendah dari dalam pasar persaingan sempurna.

Dalam Gambar 8.9 ditunjukkan efek dari biaya produksi yang berbeda di antara pasar persaingan sempurna dan monopoli terhadap harga dan jumlah produksi dalam monopoli. Kurva DD menggambarkan permintaan di kedua pasar, MC adalah biaya marginal di kedua pasar apabila dimisalkan biaya produksi adalah sama, dan MR adalah hasil penjualan marginal dalam pasar monopoli. Dengan demikian maka (i) produksi dan harga di persaingan sempurna adalah Qs dan Ps, dan (ii) produksi dan harga di monopoli adalah Qm dan Pm.

Sumber : Sadono Sukirno MIKRO EKONOMI teori pengantar.

Nama : Mochamad Zacky Merdi
Kelas : 2KA27
NPM : 19110510
 Dalam bagian ini akan diterangkan pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan monopoli dengan menggunakan pendekatan secara grafik. Seperti dalam analisis sebelumnya, penentuan produksi yang akan memaksimumkan untung dapat dilakukan dengan dua cara berikut: (i) pendekatan hasil penjualan total‑biaya total, dan (ii) pendekatan biaya marginal ‑ hasil penjualan marginal. Sebelum cara ini dapat diterangkan terlebih dahulu perlu dilihat ciri perkaitan di antara kurva permintaan (D = AR), kurva hasil penjualan total (TR) dan kurva hasil penjualan marginal (MR). Untuk membuat analisis ini perhatikan Gambar .

Kurva Permintaan, Penjualan Total dan Penjualan Marginal
Kurva hasil penjualan total (TR), kurva hasil penjualan rata‑rata (D=AR), dan kurva hasil penjualan marginal (MR) dalam Gambar 8.1 dibuat berdasarkan data dalam Tabel 8.1. Sampai kepada jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus mengalami kenaikan, dan kenaikan tersebut adalah pada tingkat yang semakin menurun. Sesudah jumlah produksi mencapai 6 unit hasil penjualan total semakin berkurang. Pada waktu jumlah produksi adalah 10 unit, hasil penjualan total adalah nol.
Hasil penjualan total yang seperti itu sifatnya, apabila digambarkan, adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva TR dalam Gambar 8.1 (i), yaitu berbentuk huruf U yang terbalik. Kurva TR akan selalu berbentuk seperti itu di dalam keadaan di mana kurva permintaan DD adalah seperti yang terdapat pada Gambar 8.1 (ii), yaitu yang menggambarkan bahwa kalau harga semakin rendah maka jumlah yang diminta semakin banyak. Telah diterangkan bahwa sepanjang kurva permintaan berlaku sifat berikut: (i) apabila elastisitas permintaan < 1 maka penurunan harga akan mengurangi  hasil penjualan (ii) apabila elastisitas permintaan >1 penurunan harga akan menambah hasil penjualan. Berdasarkan kepada sifat ini, kalau diperhatikan sifat perhubungan di antara kurva permintaan DD dan kurva TR pada Gambar 8.1, dapat dibuat kesimpulan yang berikut:

1. Karena OA menggambarkan hasil penjualan total yang semakin bertambah pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan DD yang terletak di bagian atas titik C (lihat grafik ii) mempunyai elastisitas  permintaan > 1.

2. Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yang semakin berkurang pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan yang terletak. di bagian yang lebih ke bawah dari titik C mempunyai elastisitas permintaan < 1.

3. Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter.


Menentukan Keuntungan Maksimum

Di dalam Gambar 8.2 dan Gambar 8.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan maksimum firma monopoli secara grafik. Di dalam Gambar 8.2 keuntungan maksimum firma ditentukan dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan dalam Gambar 8.3 keuntungan maksimum tersebut ditentukan dengan meng­gunakan pertolongan kurva biaya marginal dan hasil penjualan marginal.

Kurva TR dalam Gambar 8.2 menggambarkan hasil penjualan total, dan kurva TC menggambarkan kurva biaya total. Di sebelah kiri dari titik A, dan di sebelah kanan dari titik B, kurva TC berada di atas kurva TR. Keadaan ini berarti biaya total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan yang merugikan perusahaan. Keuntungan hanya akan dinikmati apabila TR ‑ TC > 0, dan ini berlaku di antara titik A dan B. Perbedaan di antara TR dan TC adalah paling maksimum apabila garis tegak di antara kurva TR dengan TC adalah yang paling panjang. Oleh karena CD merupakan jarak TR dan TC yang paling panjang, maka tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit.



Sumber : Sadono Sukirno MIKRO EKONOMI teori pengantar.

Nama : Mochamad Zacky Merdi
Kelas : 2KA27
NPM : 19110510


Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam monopoli dua cara akan digunakan, yaitu dengan menggunakan cara ini akan angka-angka dapat secara grafik. Untuk masing masing ditunjukkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan hasil penjualan total dan (ii) biaya marginal dan hasil penjualan marginal. Sebelum melaksanakan hal hal tersebut terlebih dahulu akan dilihat hubungan di antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan/diproduksikan, dan implikasi dari sifat hubungan tersebut kepada hasil penjualan total.

Produksi, Harga Dan Penjualan
Telah dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar. Oleh karenanya permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan monopoli tersebut. Telah diterangkan sifat umum dari permintaan barang barang, yaitu: makin tinggi harga sesuatu barang, makin sedikit jumlah yang diminta. Sifat ini menyebabkan kurva permintaan ke atas suatu barang adalah bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke atas produksi monopoli tidak menyimpang dari sifat umum ini. Berarti suatu monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan yang tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah apabila produksi semakin banyak.
Dalam menerangkan mengenai persaingan sempurna telah dijelas¬kan bahwa permintaan bersifat elastis sempurna (yaitu kurva permintaan adalah sejajar dengan sumbu datar) dan sebabnya adalah karena berapa pun produksi yang dijual perusahaan, harga tidak berubah. Sebagai akibatnya harga = hasil penjualan marginal – yaitu P = MR. Permintaan yang dihadapi oleh monopoli berbeda dengan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Sebagai akibatnya dalam monopoli, seperti akan diterangkan di bawah ini, harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualan marginal.

Pemaksimuman Keuntungan Contoh Angka
Sifat sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan monopoli di dalam jangka pendek tidak berbeda dengan sifat sifat biaya produksi jangka pendek yang telah diterangkan dalam Bab Sepuluh. Di atas baru saja dijelaskan sifat permintaan, harga, hasil penjualan total dan hasil penjualan marginal dari suatu perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang telah dapat dikumpulkan informasi yang cukup untuk menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan monopoli. Hal tersebut akan diuraikan melalui dua pendekatan dengan pertolongan contoh dalam angka angka.


Dalam bagian ini akan diterangkan pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan monopoli dengan menggunakan pendekatan secara grafik. Seperti dalam analisis sebelumnya, penentuan produksi yang akan memaksimumkan untung dapat dilakukan dengan dua cara berikut: (i) pendekatan hasil penjualan total‑biaya total, dan (ii) pendekatan biaya marginal ‑ hasil penjualan marginal. Sebelum cara ini dapat diterangkan terlebih dahulu perlu dilihat ciri perkaitan di antara kurva permintaan (D = AR), kurva hasil penjualan total (TR) dan kurva hasil penjualan marginal (MR). Untuk membuat analisis ini perhatikan Gambar .



Sumber : Sadono Sukirno MIKRO EKONOMI teori pengantar.

Nama : Mochamad Zacky Merdi
Kelas : 2KA27
NPM : 19110510

Terdapat tiga faktor yang menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
1. Perusahaan monopoli mempunyai sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.
Uraian berikut akan secara lebih terperinci menerangkan ketiga faktor yang baru dinyatakan di atas.

Memiliki Sumber Daya Yang Unik
Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatu sumber daya yang unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain. Satu contoh yang jelas dalam hal ini adalah “suara emas” dari seorang penyanyi terkenal atau kemampuan bermain yang sangat luar biasa oleh seorang pemain sepak bola. Hanya merekalah yang mempunyai kepandaian tersebut dan harus dibayar lebih mahal dari biasa apabila masyarakat ingin menikmatinya.
Di dalam suatu perekonomian, monopoli juga dapat berlaku apabila sesuatu perusahaan menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang tersedia. Di masa ini contoh dari perusahaan yang masih mempunyai sifat seperti ini adalah perusahaan permata De Beers Company di Afrika Selatan. Hampir semua pertambangan permata yang ada di dunia ini dimiliki oleh perusahaan seperti itu. Pada permulaan abad yang lalu perusahaan Standard Oil Company di Amerika Serikat menguasai hampir seluruh sumber minyak yang ada di negara tersebut. Sampai sebelum Perang Dunia Kedua perusahaan Aluminium Company of America juga mempunyai kekuasaan monopoli. Pada waktu itu hampir semua cadangan bauxite, yaitu bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan alumunium, dimiliki oleh perusahaan itu. Oleh sebab itu Aluminium Company of America dapat menghasilkan barangnya tanpa ada persaingan. Perusahaan air minum di sesuatu kota adalah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang memiliki sumber daya yang unik.


Dapat Menikmati Skala Ekonomi
Di dalam abad ini perkembangan teknologi sangat pesat sekali, di berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya sehingga produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan baru menikmati skala ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar jumlahnya. Pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir menyamai jumlah permintaan yang wujud di pasar. Dengan demikian, sebagai akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang diterangkan di atas adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah atau natural monopoly. Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam perusahaan jasa umum (utilities) seperti perusahaan listrik, perusahaan air minum, perusahaan telefon, dan perusahaan angkutan kereta api. Di beberapa jenis industri lain skala ekonomi tidak mewujudkan monopoli, tetapi satu atau beberapa perusahaan memproduksikan barang yang hampir sama jumlahnya dengan yang ditawarkan di pasar. Perusahaan baja, pertambangan minyak, dan industri pembuat mobil adalah contoh contoh dari industri semacam itu.


Kekuasaan Monopoli Yang Diperoleh Melalui Peraturan Pemerintah
Di dalam undang‑undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan‑peraturan yang seperti itu adalah (1) peraturan paten dan hak cipta (copy rights) dan (2) hak usaha eksklusif (exclusive franchise) yang diberikan kepada perusahaan jasa umum.
    
    1. Peraturan patent dan hak cipta Perkembangan ekonomi yang pesat terutama ditimbulkan oleh perkembangan teknologi. Untuk mengem­bangkan teknologi kadang‑kadang diperlukan waktu bertahun‑tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan pengeluaran untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan perusahaan apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah saja dicontoh atau di jiplak oleh perusahaan lain. Apabila tidak ada peraturan yang melarang penjiplakan, tidak ada untungnya bagi perusahaan untuk menciptakan barang‑barang yang lebih baik mutunya, karena dalam waktu yang singkat perusahaan lain akan menirunya. Sebagai akibat dari keadaan seperti ini kemajuan teknologi akan terhambat, dan ini selanjutnya melambatkan jalannya pertumbuhan ekonomi. Agar usaha mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan barang baru akan memberi keuntungan kepada perusa­haan, haruslah pemerintah melarang dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Langkah seperti ini dilakukan dengan memberikan hak paten kepada perusahaan yang mengembangkan barang baru.
Hak Cipta atau copy rights adalah juga hak paten, yaitu ia merupakan suatu jaminan hukum untuk menghindari penjiplakan. Tetapi hak cipta adalah khusus diberikan kepada penulis dan komposer/penggubah lagu. Dengan adanya hak cipta tersebut hanya penulis atau penggubah lagu saja yang mempunyai hak ke atas penerbitan buku yang ditulis dan lagu yang digubah.
   2. Hak usaha eksklusif Apabila skala ekonomi hanya diperoleh perusahaan setelah perusahaan itu mencapai tingkat produksi yang sangat tinggi, kepentingan khalayak ramai  akan dimaksimumkan apabila perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati skala ekonomi itu, dan pada waktu yang sama diharuskan menjual produksinya dengan harga yang rendah. Untuk menciptakan. keadaan seperti ini secara serentak pemerintah harus menjalankan dua langkah: (i) memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu kegiatan tertentu, dan (ii) menentukan harga/tarif yang rendah ke atas barang/jasa yang diproduksikan. Contoh perusahaan seperti ini adalah perusahaan air minum, penerbangan dah angkutan kereta api.
Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan timbul halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menetapkan harga/tarif yang tinggi ke atas barang/jasa yang dihasilkannya. Keadaan seperti ini menimbulkan kerugian kepada masyarakat, karena mereka harus membayar produksi perusahaan itu dengan harga yang tinggi. Hak eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Walaupun perusahaan tersebut dapat mengecap skala ekonomi dengan sepenuhnya, yang menyebabkan biaya produksi berada pada tingkat yang sangat rendah, belum tentu perusahaan akan menjual hasil produksinya pada harga yang rendah. Untuk menghindari agar perusahaan tidak mengambil tindakan yang seperti itu pemerintah, di samping memberikan hak monopoli, akan mene­tapkan harga/tarif penjualan dari barang/jasa yang disediakan perusahaan tersebut. Dengan cara ini dapatlah kepentingan para konsumen dilindungi, yaitu para konsumen dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat harga yang relatif rendah.


Sumber : Sadono Sukirno MIKRO EKONOMI teori pengantar.
               Google Image.


Nama : Mochamad Zacky Merdi
Kelas : 2KA27
NPM : 19110510

Struktur pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti sangat dekat. Biasanya keuntunngan yang dinikmati oleh perusahaan  monopoli adalah keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki indrustri tersebut. Menerangkan bentuk halangan-halangan ini merupakan salah satu aspek yang dianalisis dalam bab ini.
Perhatian utama dari uraian dalam bab ini akan ditumpukan kepada menerangkan mengenai bagaimana caranya suara perusahaan monopoli menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungannya. Seperti juga dengan analisis mengenai pemaksimuman keuntunan di pasar persaingan sempurna, analisis dengan hal itu di perusahaan monopoli akan menggunakan dua cara, yaitu: (i) dengan pendekatan biaya total dan hasil penjualan total; (ii) dengan pendekatan biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal.

Ciri-ciri Pasar Monopoli

Ciri-ciri pasar monopoli sangat berbeda dengan pasar  persaingan sempurna. Uraian berikut menerangkan ciri-ciri monopoli.

Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan
Hal ini rasanya tidak perlu di terangkan lagi. Sifat ini sudah secara jelas dari definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat berbuat suatu apa pun di dalam menentukan syarat jual beli. 

Tidak Memilki Barang Pengganti yang Mirip
Barang yang dihasilkan  perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Yang ada hanyalah pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan listrik karena, ia tidak dapat digunakan untuk menghidupkan televisi atau memanaskan strika.

Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwuju, karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli adalah tidak adanya perusahaan-perusahaan lain yang dapat memasuki industri/pasar. Perusahaan lain akan mengalami hambatan yang sangat kuat untuk masuk kedalam pasar. Hambatan (barrier) tersebut, ada yang bersifat legal formal melalui suatu undang-undang, ada yang bersifat teknologi yang sangat canggih dan tidak mudah di contoh, ada karena faktor skala ekonomi usaha (economy of scale), dan lain sebagainya.

Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka ia mempunyai kekuasaan penuh dalam menentukan harga barang yang dijuanya dipasar. Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau  price setter. Dengan mengadakan pengendalian terhadap produksi dan jumlah barang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendakinya.

Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlumempromosikan  barang yang akan dijualnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang terpaksa harus membeli barang yang diproduksi oleh produsen monopolis tersebut. Jika perusahaan tersebut membuat iklan, umumnya hanya ditujukan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggannya.

Sumber : Sadono Sukirno MIKRO EKONOMI teori pengantar.

Nama : Mochamad Zacky Merdi
Kelas : 2KA27
NPM : 19110510