Enjoy Reading

Kamis, 18 Oktober 2012


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunyakonstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalahbahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Berbicara mengenai bahasa Indonesia, tidak lepas dari peran bahasa Indonesia itu sendiri di dalam penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita. Mengingat Negara kita terdiri dari beberapa suku yang pada dasarnya dari setiap suku di Negara kita mempunyai ragam bahasanya sendiri. Contohnya saja seperti suku Madura, mereka berkomunikasi dengan bahasa mereka sendiri dalam kesehariannya. Begitu juga dengan suku-suku yang lain yang tersebar diseluruh pelosok negeri ini, Mereka menggunakan bahasa mereka masing-masing dalam komunikasi mereka setiap harinya, lalu pertanyaannya dimana peran bahasa Indonesia di tengah masyarakat kita saat ini?. Jawabannya adalah ada pada diri kita sendiri, sejauh mana usaha kita melestarikan bahasa Indonesia itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga peran bahasa Indonesia itu tampak dalam setiap sendi komunikasi masyarakat kita ini.

Belakangan ini kita banyak menemukan bahasa-bahasa baru yang kata pemuda pemudi kita disebut bahasa gaul. yang mana tidak semua orang bisa mengerti dan faham dengan bahasa tersebut kecuali orang-orang yang memang sudah mengerti atau bahkan yang menciptakan bahasa-bahasa tersebut. Contoh kecilnya adalah ketika saya dapat kiriman pesan singkat (sms) dari handphone teman saya, untuk mengucapkan “selamat pagi” saja teman saya hanya menuliskan kata-kata “met Pgi” dan ketika saya Tanya dia sedang ada dimana, di menjawab “aku sedang di perjalanan” hanya ditulis dengan kata-kata “Q gi di jLn”. Bahkan ketika saya membuka media social networkseperti facebook dan twitter yang notabenenya banyak digunakan oleh para pemuda dan pemudi di Negara kita ini, kita akan banyak menemukan bahasa-bahasa yang tidak bisa dimengerti langsung oleh orang banyak. 

Bahkan guru bahasa Indonesia sekalipun. Contoh kecilnya ketika ada anak update setatus di facebook “CyanK, aQ Gag bSa HduPh T@nPmu” pasti tidak semua orang akan mengerti apa yang dimaksud orang itu dalam tulisan tersebut, meskipun kalau di tulis dengan bahasa Indonesia yang benar redaksinya adalah “sayang, aku tidak bisa hidup tanpamu” yang mana semua orang pasti akan faham dan tahu tentang arti dari kata-kata tersebut. Tapi kenyataannya berbeda, tulisan-tulisan semacam itu yang dikenal orang dengan tulisan alay banyak digunakan dalam ragam komunikasi pemuda zaman sekarang, mulai dari sms, facebook, twitterdan media social network lainnya.

Sangat ironis memang, para pemuda zaman sekarang seolah sudah tidak berminat lagi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, yang mana pada dasarnya adalah bahasa nasional Negara kita ini. Rasa nasionalis memang harus kita pupukan sedini mungkin terhadap generasi kita, terutama dalam masalah bahasa, karena belakangan banyak bahasa-bahasa yang dibuat-buat yang tidak jelas apa tujuannya. Contoh kecilnya yang lagi marak sekarang adalah bahasa-bahasa alay. Sebenarnya pada dasarnya bahasa alay adalah bahasa Indonesia, namun banyak yang dirubah baik dari segi pengucapan dan tulisannya. Yang paling mencolok memang dalam segi tulisannya, seperti kata “tidak” ditulis dengan “Gag”, ” semangat” ditulis dengan “CemungUdh..” dan banyak lagi yang lainnya. Hal ini sebenarnya kalau dipikir tidak ada gunanya, bahkan akan membuat jati diri bahasa Indonesia itu sendiri semakin semu dan tidak jelas. Beda dengan bahasa daerah, bahasa alay lebih kepada bahasa yang dibuat-dibuat dan tidak jelas dari segi aturan ejaan dan tulisannya. Kalau bahasa daerah jelas dalam aturan dan ejaannya, karena setiap bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Madura, Batak dan yang lainnya mempunyai aturan sendiri dalam ejaan dan tulisannya.



Cirebon, sebuah kota yang terletak di ujung pantai utara Jawa Barat, lokasinya sendiri berdekatan dengan perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. Kota Cirebon cukup terkenal dengan wisata budaya berupa keraton, wisata ziarah, kesenian  Tari Topeng dan Musik Tarling ataupun Batik Trusmi. Tentunya yang tidak dapat anda lewatkan adalah sajian masakan khasnya. Pada kunjungan kali ini kita  akan mengkhususkan pada ragam kuliner khas Kota Cirebon.

Banyak sekali kekhasan yang bisa kita temui dari sederet daftar masakan khas Kota Cirebon yang  umumnya bercitarasa asin dan pedas, bagi anda yang memang penyuka cita rasa ini makanan dari Cirebon mungkin cocok dengan lidah Anda. Diantara sekian banyak daftar kuliner yang ada di Kota Cirebon kita akan tampilkan beberapa menu yang cukup khas yang bisa dijadikan referensi jika anda berkunjung ke kota ini.

Empal Gentong

Makanan ini mirip dengan gulai dan dimasak dengan cara tradisional menggunakan kayu bakar (dari  ohon mangga) di dalam gentong atau periuk tanah liat. Dinamakan empal gentong karena cara  memasaknya yang khas menggunakan gentong. Isinya sendiri merupakan empal yang terdiri dari  potongan-potongan daging. Daging yang umum digunakan adalah usus, babat dan daging sapi. Empal  gentong berasal dari  desa Battembat, kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Makanan yang  berkuah kental dan bersantan ini serta dipenuhi dengan daging dan di taburi dengan irisan daun kucai ini sungguh lezat. Teman makannya adalah nasi ataupun lontong. Anda tinggal pilih mana yang lebih anda suka. Sambal empal gentong juga sangat unik berupa saripati cabai merah kering yang ditumbuk halus. Hati-hati jika menggunakannya karena rasanya cukup pedas. Empal gentong yang cukup terkenal adalah Empal Gentong Mang Darma lokasinya di Jl. Slamet Riyadi.






Sega Jamblang

Sega Jamblang atau Nasi Jamblang. Nama Jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat kota Cirebon tempat asal pedagang makanan tersebut. Sega Jamblang pada awalnya sebenarnya diperuntukan bagi para pekerja paksa pada  zaman Belanda yang sedang membangun jalan raya Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa Kasugengan. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun Jati sebagai bungkus nasi. Dibungkus dengan daun jati, tujuannya agar bisa tahan lama dan tetap terasa pulen. Hal ini karena daun jati memiliki pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu yang lama. Penyajian Nasi Jamblang bersifat prasmanan menggunakan meja rendah yang dikelilingi bangku panjang untuk duduk pembeli. Makanan digelar dengan menggunakan wadah-wadah yang masih tradisional. Penjual akan menyodorkan nasi yang dibungkus daun jati kemudian kita tinggal mengambil sendiri lauk pauk yang ingin dimakan. Aneka pilihan antara lain sambal goreng, paru, semur hati/daging, perkedel, sate kentang, telur, ikan asin, tahu dan tempe otak goreng dan sambel cabe merah, tidak ketinggalan blakutak, sejenis cumi-cumi yang dimasak bersama tintanya. Walaupun menunya sangat beraneka ragam, namun harga makanan ini relatif sangat murah. Nasi Jamblang yang cukup tersohor, adalah Nasi Jamblang „Mang Dul‟ yang berlokasi di Gunung Sari dekat lampu merah ke arah jalan Tuparev





Nasi Lengko

Nasi lengko dalam bahasa Indonesia. Makanan khas yang cukup sederhana ini sarat akan protein dan serat serta rendah kalori. Penyajiannya berupa nasi putih yang panas, tempe goreng, tahu goreng, mentimun segar yang telah dicacah, tauge rebus, irisan daun kucai, bawang goreng, bumbu kacang (seperti bumbu rujak) terakhir di beri kecap manis dan disiramkan ke atas semua bahan. Lebih enak lagi dimakan dengan ditemani krupuk aci yang putih. Untuk menambah selera makan, bisa juga disajikan dengan ditambah 5 atau 10 tusuk sate kambing yang disajikan secara terpisah di piring lain. Penjual Nasi Lengko yang lumayan laris dan ramai pembeli salah satunya adalah di Jl. Pagongan. Warung milik H. Barno.




Tahu Gejrot

Makanan berupa tahu yang di potong kecil-kecil ditaruh di atas piring kecil terbuat dari tanah liat kemudian disajikan dengan bumbu gula merah, cabai serta bawang merah dan bawang putih yang diulek. Dinamakan tahu gejrot sebab bumbu cair yang digunakan sebagai penyedap dialirkan lewat botol dengan cara diguncangkan sehingga timbul bunyi “gejrot” berulang kali. Dalam penggunaan tahu, jenis tahu yang digunakan sejenis tahu Sumedang tapi dengan isinya yang jauh lebih sedikit sehingga terlihat kosong. Cara menyantapnya cukup unik yaitu dengan ditusuk dengan biting(potongan lidi). Para pedagang tahu gejrot ini biasanya menggunakan pikulan bagi penjual laki-laki untuk membawa barang dagangannya. Atau menggunakan tampah yang diusung di atas kepala bagi penjual wanita. Tahu Gejrot yang cukup terkenal ada di jalan lemah wungkuk dekat pasar kanoman. Disini di sediakan juga paket untuk dibawa keluar kota, dikemas dalam plastik tinggal bawa , tahu dan bumbu dipisah.











Rabu, 03 Oktober 2012

Prinsip Usability adalah prinsip penggunaan dari sebuah sistem oleh sistem lain yang lebih kompleks. Dalam IMK ada pula prinsip penggunaan untuk sebuah sistem yang sering kita sebut dengan usability. Dalam interaksi manusia dan komputer Prinsip Usability terbagi menjadi 6 yaitu :
1.    Abilities
Human BAIK
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful

BURUK
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat

2.    Human Capabilities
Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan.
User perlu mengetahui hal-hal berikut dalam merancang :
a. Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba)
b. Proses informasi
c. Sistem Motor

PENGLIHATAN / INDRA MATA (VISION)
Konsep penglihatan terdiri dari dua tahap :

Penerimaan stimulus dari luar secara fisik
Pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut
1. Kemampuan Penglihatan
a. Sensivitas
Luminance : jumlah cahaya yang dipantulkan oleh permukaan objek, dengan ukuran
10-6 – 107 mL
b. Ketajaman
o       Visual acuity : kemampuan manusia melihat objek secara detail
o       Sudut pandang (visual angle) : besarnya ruang pandang yang digunakan objek →derajat (degree) / minutes of arc → 1 derajat = 60 minutes of arc
c. Pergerakan
o       Pola visual dari kata direkam → di-dekoding menurut representasi bahasa →pemrosesan bahasa meliputi analisis sintaks dan semantik terhadap frase dan kalimat
o       Mata bergerak terhadap teks → regression
d.  Kemampuan membaca akan berkurang atau menurun karena usia.

2. Warna
Warna dikaitkan dengan hue, intensitas, dan saturation
Hue → panjang gelombang spektrum cahaya
Intensitas → brightness dari warna
Saturation → jumlah / kadar putih (whiteness) dalam warna
Masalah persepsi warna pada cones (sel pada selaput retina yang sensitif terhadap warna) dan ganglion (simpul syaraf)
380 (blue) ~ 770nm (red)
Radiasi dalam spektrum (panjang gelombang cahaya) adalah 400 – 700 nm
PENDENGARAN (HEARING)
Sistem auditory memiliki kapasitas sangat besar untuk mengumpulkan informasi lingkungan sekitar.
Dapat mendengar objek apa saja yang ada di sekitar dan memperkirakan kemana objek tersebut akan berpindah
Pemrosesan suara
Suara memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
a.  Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
b. Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
c. Timbre : tipe atau jenis suara
Sistem auditory melakukan filtering suara → kita mengabaikan
suara background dan berkonsentrasi pada informasi yang penting
PERABA (TOUCH)
Manusia menerima stimuli melalui kulit. Kulit memiliki tiga jenis sensor penerima (sensory receptor), yaitu :
a. Thermoceptor → merespon panas / dingin
b. Nociceptor → merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
c. Mechanoceptor → merespon pada tekanan IMK
Keyboard bisa dikaitkan dengan posisi-posisi bentuk tombol, juga pengoperasian yang memerlukan penekanan, ada yang berat atau malah terlalu ringan

PROSES INFORMASI
Proses informasi pada manusia terdiri dari 3 sistem utama :
1. Perseptual
o       Menangani sensor dari luar
o       Sebagai buffer untuk menampung masukkan yang diterima dari indera manusia
o       Diproses (diterima) untuk diteruskan ke otak (memori)
2. Kognitif : memproses hubungan keduanya
3. Sistem Motor : mengontrol aksi / respon (pergerakan, kecepatan, kekuatan)
3.    Memory
Memori menyimpan pengetahuan faktual dan pengetahuan prosedural.
Terdapat 4 tipe memori :
1. Perceptual Buffer (Memori Sensor)
o       Terbatas kapasitasnya.
o       Informasi yang masuk melalui indera tidak semua dapat diproses.
2. Short Term Memory (STM)
o       Memori kerja menyimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat / sementara pada saat kita sedang melakukan pekerjaan.
o       Dapat diakses dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula
o       Metode digunakan untuk mengukur kapasitas, yaitu berdasarkan
3. Intermediate
Menyimpan untuk ke LTM
4. Long Term Memory (LTM)
o       Penyimpanan utama untuk informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen / pengalaman, aturan-aturan prosedur, tingkah laku, dsb.
o       Kapasitasnya lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat.
Terdapat dua jenis LTM :
a. Memori Episodik : menyimpan “data” kejadian atau pengalaman dalam bentuk serial
menurut waktu.
b. Memori Semantik : menyimpan record-record fakta, konsep, keahliaan (skills) serta
informasi lain yang diperoleh selama hidup dengan terstruktur.
Pemrosesan Memori Jangka Panjang

Aktivitas :
- Menyimpan atau mengingat informasi
- Menghilangkan atau melupakan informasi
- Memanggil kembali informasi

Tersimpan karena pengulangan (rehearsal)
Ebbinghaus → jumlah yang dipelajari berbanding lurus dengan waktu mempelajarinya = total time hypothesis
Proses melupakan informasi : decay → karena sudah lama berada di LTM sehingga lambat laun akan terlupakan +interference → karena adanya informasi baru yang lama terlupakan.
Proses memanggil kembali informasi : recall → memanggil kembali secara langsung informasi + recognition → presentasi sejumlah pengetahuan (knowledge) yang terkait sebagai petunjuk.
4. OBSERVASI

Orang lebih fokus untuk menyelesaikan masalah, tidak untuk belajar menggunakan suatu sistem secara efektif.
Orang menggunakan perbandingan jika tidak ada penyelesaian.
Orang lebih kepada heuristic daripada algorithmic
Lebih mencoba coba-coba daripada pemikiran matang
Orang lebih memilih sub-strategi untuk masalah yang tidak terlalu penting.
Orang belajar strategi lebih baik dengan latihan
5. PENYELESAIAN MASALAH

Setelah penyimpanan di LTM, kemudian diaplikasikan
Penalaran (Reasoning) : proses pengambilan kesimpulan mengenai sesuatu atau hal baru dengan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Reasoning terdiri dari :

Deduktif
o    Menarik kesimpulan secara logika dari premis yang diberikan
o    Jika A, maka B
o    Sangat buruk untuk mengkonfirmasikan validitas dan kebenaran
Contoh :
If it is Friday then she will go to work
It if Fridy
Therefore she will go to work
If it raining then the ground is dry
It is raining
Therefore the ground is dry

Induktif
o     Men-generalisasi dari kasus sebelumnya untuk belajar tentang hal baru
o     Meskipun induksi mungkin tidak dapat diandalkan namun merupakan proses yang berguna
o     Induksi mengakibatkan manusia senantiasa belajar mengenai lingkungan
Abduktif
o     Penalaran dari sebuah fakta ke aksi atau kondisi yang mengakibatkan fakta tersebut terjadi
o     Metode ini digunakan untuk menjelaskan event yang kita amati
o     Mungkin tidak dapat diandalkan, namun manusia seringkali menerangkan sesuatu hal dengan cara seperti ini, dan mempertahankan hingga ada bukti lain yang mendukung penjelasan atau teori alternatif.


Referensi :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/imk-iteraksi-manusia-dan-komputer/