Kepemimpinan Dalam Organisasi
Dalam kenyataannya para pemimpin dapat
mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kwalitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan paranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Kemudiantimbul pertanyaan yang membuat seorang pemimpinan effektif? Apa Hampir semuaorang, bila diajukan pertanyaan itu akan menjawab bahwa pemimpin yang effektif mempunyai sifat atau kualitas tertentu yang diinginkan.
Kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan
dalam pengarahan adalah faktor penting effektifitas manajer. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas–kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menseleksi pemimpin-pemimpin efektif akan meningkat. Dan bila organisasi dapa tmengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif, akan dicapai pengembangan efektifitas personalis dalam organisasi.
Konsep Kepemimpinan
Kepemimpinan adl suatu bidang pengetahuan yg baru dikembangkan orang,
shg konsep atau pengertian kepemimpinan yg dikemukakan para ahli saling
berbeda. Artinya
tdk ada satu definisi yg dpt diterima secara umum oleh semua pihak sbg
patokan dlm berpikir. Meski
demikian, Moris dan Seaman, Shartle, LF Carter, C.A Gibb dan
B.M Bass membuat pengelompokan sbb :
1. Kepemimpinan sebagai fokus proses kegiatan
Definisi awal memandang kepemimpinan sebagai titik sentral dari
segala kegiatan kelompok, proses dan perubahan yang terjadi di dalamnya. Segala
tindakan kelompok akan berpedoman pada apa yang telah digariskan oleh pemimpin.
2. Kepemimpinan sebagai
kepribadian
Kepribadian yang kokoh dari seseorang dapat menyebabkan keberhasilan dalam kepemimpinannya. Kelompok definisi Ini menganggap
bahwa yg membedakan pemimpin dg yg dipimpin adalah karena adanya sifat-sifat yg
terpuji dr pemimpin.
3.
Kepemimpinan sbg suatu ketrampilan utk menuntut kepatuhan
Kepemimpinan
dianggap sebagai alat untuk membentuk kelompok
supaya patuh pada keinginan pemimpin serta menuntut kepatuhan,
penghargaan, loyalitas dan kerjasama.
Kepemimpinan ini mengarah pd bentuk yg otoriter .
4.
Kepemimpinan sbg pelaksanaan pengaruh
Kepemimpinan dianggap sebagai kegiatan
untuk mempengaruhi orang2 dlm organisasi agar merubah tingkah laku utk bekerja
sama dlm mencapai sasaran yg mereka inginkan bersama melalui proses komunikasi antara
pemimpin dg yg dipimpin.Definisi ini mulai meninjau kepemimpinan dari dua arah yaitu dari segi pemimpin dan yg dipimpin.
5.
Kepemimpinan sbg suatu tindakan atau perilaku
Definisi ini memandang kepemimpinan sbg
tindakan atau perilaku dr pemimpin utk mengarahkan
kegiatan2 anggota kelompoknya.
6.
Kepemimpinan sbg suatu bentuk Persuasi
Pemimpin merupakan faktor yg menentuka
dalam hubungannya dg pengikut. Dalam
teori ini bentuk2 persuasif (rayuan emosi, bujukan) merupakan alat utk membentuk
harapan dan kepercayaan dan byk digunakan dlm bid politik, sosial dan agama,
industri bahkan militer.
Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk
mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialist.
Teori generis, teori sosial dan teori
okologis adalah teori yang mengemukakan lahirnya/timbulnya seorang pemimpin, sedangkan tipe-tipe kepemimpinan dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe utama yaitu tipe otokratis,militeristis, paternalistis, karismatis dan tipe demokratis.
Tugas utama dari seorang pemimpin adalah
mengambil keputusan. Segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi sebaiknya adalah karena diputuskan demikian, bukan karena secara kebetulan terjadi. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka semakin besar bobot dari keputusan yangdiambilnya meskipun sering ke putusan tersebut bersifat umum dan kwalitatif.Dalam sebuah organisasi harus selalu terdapat pendelegasian wewenang.Hal ini disebabkan karena keterbatasan-keterbatasan dari manajer dalam
melaksanakan tugasnya.
Sumber: Google
0 komentar:
Posting Komentar