Indonesia |
Pameran 44 float peserta parade, termasuk milik Indonesia, tergelar sepanjang 1,6 kilometer di Sierra Madre Boulevard hingga Washington Boulevard di Pasadena. Sejak siang hingga petang, kendaraan pawai Indonesia yang berwujud Garuda Wisnu Kencana senantiasa ramai dikerumuni pengunjung dari beberapa negara bagian di AS. Selain mengamati float Indonesia, mereka juga berfoto bersama para penari Indonesia dan bertanya berbagai hal tentang Indonesia, yang masih asing bagi mereka.
”Saya pikir Indonesia letaknya bertetangga dengan Jepang.
Mudah-mudahan suatu saat bisa ke Indonesia. Saya suka sekali float
Indonesia, sangat unik dan punya sentuhan tradisional yang kuat
dibandingkan float lainnya,” ujar Laura (40), pengunjung asal Los
Angeles yang berfoto-foto bersama keluarganya dengan latar Garuda Wisnu
Kencana.
Seperti diberitakan sebelumnya, float Indonesia memperoleh
penghargaan President’s Trophy karena dianggap paling efektif dalam
penggunaan dan presentasi bunga. Penghargaan ini merupakan keempat
tertinggi dari 24 penghargaan yang diberikan Tournament of Roses
Association kepada 44 float yang berpartisipasi pada ajang tersebut.
Indonesia juga menjadi satu-satunya peserta yang mengatasnamakan
negara. Sementara float-float lainnya sebagian besar mengatasnamakan
perusahaan.
Dongkrak wisatawan
”Tujuan kita ikut serta lagi parade mawar ini untuk mendongkrak
wisatawan mancanegara asal Amerika Serikat. Sebab, dibandingkan dari
negara lain, wisatawan asal AS masih rendah,” kata Vincent Jemadu,
Kepala Subdirektorat Promosi Wilayah Amerika dan Pasifik dari
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Beberapa hari sebelum parade, warga dari berbagai negara bagian di AS
juga mengunjungi proses perakitan kendaraan pawai di hanggar yang
berlokasi di Irwindale, 24,14 kilometer dari Pasadena. Warga yang
berkunjung juga antusias bertanya tentang berbagai hal mengenai
Indonesia kepada Putri Pariwisata (El John) Jean Liatri Augustine
Girsang yang selalu berjaga di muka kendaraan pawai. Mereka bertanya
mulai dari ongkos berwisata di Indonesia, kondisi keamanan, transportasi
publik, hingga kondisi cuaca.
Vincent menerangkan, selama ini, kunjungan turis mancanegara dari AS
ke Indonesia relatif stagnan dibandingkan turis mancanegara lainnya.
Tahun 2010 kunjungan wisatawan mancanegara asal AS tercatat 171.528
orang, naik 5,68 persen dibandingkan tahun 2009 sebanyak 162.302
wisatawan.
Ia mengakui, kunjungan wisatawan AS akan lebih berpotensi meningkat
jika ada maskapai penerbangan langsung antara Indonesia dan AS.
Kondisinya dinilai akan jauh lebih baik lagi bila pada masa mendatang
Indonesia mengutus visit Indonesia tourism officer (VITO), yakni warga
lokal di suatu negara yang bertugas mempromosikan turisme Indonesia.
Sejauh ini, Indonesia hanya memiliki 12 VITO, di antaranya Australia,
China, Jepang, Jerman, Belanda, Timur Tengah, dan negara-negara Asia
Tenggara. Di AS, belum ada satu pun VITO yang diutus.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Posting Komentar