MADINAH - Tercatat sudah ada lebih dari 10 pasien kejiwaan yang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah. Rata-rata pasien yang mengalami gangguan kejiwaan itu sudah berusia uzur.
Jumlah ini cukup mengejutkan mengingat pelaksanaan haji baru memasuki tahap awal namun jumlah pasien sudah melonjak tinggi.
"Kalau dilihat baru awal kok sudah banyak begini," ujar Dokter Spesialis Kejiwaan BPHI dr Dahsriyati saat ditemui wartawan di kantornya, Madinah, Kamis (21/10/2010).
Pasien gangguan jiwa yang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) sebenarnya tidak membutuhkan perawatan di atas tempat tidur. Sebab, pasien gangguan jiwa tidak mengalami sakit secara fisik.
"Jadi pasien yang mengalami gangguan kejiwaan inginnya jalan-jalan. Butuh ruangan khusus untuk merawat pasien tersebut," kata dokter spesialis kejiwaan di RS Omni ini.
Kendati demikian, Dahsriyati menyambut gembira sudah selesainya ruangan khusus bagi pasien yang mengalami gangguan kejiwaan. Sebab, ruangan tersebut akan membuat pasien kejiwaan menjadi tidak terganggu dan juga tidak mengganggu pasien lainnya. "Ada dua, satu buat pria dan satu buat wanita," ujar Dahsriyati.
Ruangan khusus bagi pasien kejiwaan ini juga meminimalisir pasien kabur dari tempat perawatan. Karena jumlah petugas yang mengawasi pasien kejiwaan tidak sebanding. Dahsriyati juga mengaku keterbatasan jumlah orang tersebut terbantu dengan adanya ruangan khusus bagi pasien kejiwaan.
NAMA : MOCHAMAD ZACKY MERDI
NAMA : MOCHAMAD ZACKY MERDI
KELAS : 1KA31
NPM : 19110510
NPM : 19110510
0 komentar:
Posting Komentar