Enjoy Reading

Minggu, 24 Oktober 2010

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Tenun Baduy memang belum setenar tenunan dari wilayah lainnya di Indonesia, seperti tenun songket. Padahal, tenun Baduy tak kalah uniknya dengan kain khas Nusantara lainnya dan disukai hingga ke mancanegara. Sejumlah komunitas tenun nusantara pun mulai melirik tenun Baduy untuk dijadikan bahan baku fashion.  


Tenun Baduy yang memiliki kekhasan unik baik dari segi bahan maupun warnanya, ternyata juga sudah pernah masuk ke pasar Eropa dan Timur Tengah, konon dari hasil tenun yang terbuat dari benang kapas warna hitam atau hitam bergaris putih, dan tekstur kainnya yang kasar, justru membuat peminat merasa nyaman dan cocok dengan cuaca di Eropa dan Timur Tengah.


Walaupun kuantitas yang dipasarkan ke Eropa dan Timur Tengah masih tidak sebanding dengan permintaan pasar. Namun melihat kenyataan demikian temyata tenun Baduy asli Banten banyak digemari. "Tentunya ini peluang pasar yang menggembirakan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten, Hudaya Latuconsina, di Serang, Banten, Selasa (19/10).

Dia mengaku optimis melihat masa depan tenun Baduy di pasar dalam dan luar negeri. "Karena itu kita coba lakukan pendampingan kepada warga Baduy untuk mengembangkan motif, warna, serta ukuran tenunan," kata Hudaya.

Hudaya mengakui menemui kendala untuk mengembangkan tenun Baduy, sebab masyarakat Baduy secara kultur sulit untuk menerima perubahan. Namun, melalui pendekatan dan pengertian yang telah diberikan oleh para pendamping selama berbulan-bulan, ternyata kreatifitas masyarakat Baduy dalam menenun mulai muncul.

"Kini tenunan baduy mulai sedikit ada perubahan. Dahulu ukuran tenun baduy itu lebarnya hanya 90 centimeter, kini mereka bisa membuat sampai 150 centimeter. Kalau panjangnya kan ukuran sepanjang-panjangnya," kata Hudaya.

Dengan ukuran yang baru tersebut, tenun baduy dapat dengan mudah dikreasikan menjadi produk fashion yang lebih bernilai tambah. Karena ternyata produk fashion berbahan baku tenun baduy juga dimulai diminati masyarakat luas. Selain program pembinaan, yang bisa dilakukan Disperindang Banten yakni segera mendaftarkan karya tenun Baduy Banten sebagai hak paten milik dan karya budaya asli Suku Baduy Banten. 

"Ini perlu dilakukan karena ada perbedaan yang jelas dengan tenun dari daerah lain dan juga untuk menghindari peniruan." katanya.


NAMA : MOCHAMAD ZACKY MERDI
KELAS : 1KA31

NPM : 19110510
DOSEN : Asri Wulan

MATA KULIAH : Ilmu Sosial Dasar
Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar