KOMPAS.com - Di era digital saat ini, media telah mentransformasi kontennya dalam format digital sesuai perangkat yang digunakan untuk mengaksesnya. Ada media dalam bentuk situs web untuk diakses lewat komputer. Ada versi e-paper untuk browser desktop dan perangkat tablet dan aplikasi khusus untuk smartphone. Untuk ponsel ada versi mobile web.
Ada juga format baru media dalam bentuk MMS yang disebut mobile newspaper. MMS yang selama ini dipakai untuk mengirim foto dan animasi, dimanfaatkan untuk menyajikan rangkaian berita. Pemanfaatan MMS untuk menyebarkan konten berita fleksibel dibanding format lainnya karena MMS lintasplatform, bisa menjangkau hampir sebagian besar ponsel, dan tidak tergantung browser.
Di Indonesia, mobile newspaper memang masih baru diperkenalkan. Salah satunya layanan mobile newspaper di Telkomsel. Konon, platform aplikasi yang digunakan untuk mengemas layanan ini buatan Huawei, vendor telekomunikasi China yang juga memproduksi handset dan perangkat telekomunikasi. Sementara kontennya bekerja sama dengan sejumlah perusahaan media massa di Tanah Air.
Seperti apa mobile newspaper? Informasi layanan mobile newspaper di Telkomsel bisa diperoleh dengan mengetik *939# dari ponsel. Dari menu ini pula, pelanggan bisa memantau konten apa saja yang tersedia, sedang langganan konten apa saja, berlangganan dan berhenti langganan, serta melihat promo yang sedang berlangsung.
Ada banyak pilihan di sana. Saat ini sudah ada 13 konten media yang tersedia. Masing-masing mobile newspaper untuk Kompas, Genie, Bola, Seputar Indonesia, Nova, Warta Kota, Okesport, Automotif, Trust, Qalbu, Kompas Karier, Kawanku, dan Hai. Masing-masing mengenakan tarif Rp 2000/7 hari untuk Kartu Halo dan Rp 2200/7 hari untuk Kartu As dan Simpati.
Begitu memilih langganan, tak lama dikirim MMS konten terbaru media yang dipilih. Kali ini kami mencoba berlangganan Kompas, Nova, Warta Kota, dan Bola sekaligus. Begitu terdaftar, langsung ada 4 MMS yang diterima dari nomor 2003. Selanjutnya, kiriman mobile newspaper dalam bentuk MMS datang rutin sehari sekali. Mobile newspaper Kompas dan Warta Kota setiap jam 06.00 pagi, Bola jam 07.00, dan Nova datang setiap jam 10.00 pagi.
Semudah langganan koran, setiap edisi langsung dikirim rutin ke ponsel. Kalau koran dilempar ke halaman, ini dikirim ke genggaman tangan. Dua hari sebelum langganan berakhir ada kiriman SMS informasi bahwa langganan akan berakhir dan harus unsubscribe jika tidak ingin meneruskan atau akan otomatis diperpanjang untuk seminggu ke depan. Untuk menghentikan langganan, kembali tekan *939# dan ikuti perintah yang diminta.
Kalau dilihat dari formatnya, mobile newspaper pada dasarnya berupa gabungan file gambar berformat .jpg dan file teks berformat .txt. Setiap edisi memuat rata-rata 10 berita sesui segmen yang disasar. Untuk Kompas misalnya, berita politik paling sering mendominasi headline dan masing-masing satu berita rubrik lainnya seperti internasional, bisnis keuangan, kesehatan, hiburan, hingga kuliner. Nova menyajikan gosip dan trik untuk wanita dan keluarga sampai resep masakan.
Mobile newspaper lebih sebagai rangkuman berita aktual. Namun, dilihat dari isi kontennya tidak sepenuhnya rangkuman isi berita media yang sama. Seperti mobile newspaper Kompas bukan berarti semuanya berisi rangkuman Kompas edisi cetak hari yang sama, begitu pula dengan Warta Kota. Apalagi Bola dan Nova yang sebenarnya tabloid terbit berkala kini hadir setiap hari.
Berbeda dengan edisi cetak, isi berita lebih ringkas dan pilihan redaksi. Kelihatannya satu edisi dibatasi tak lebih dari 15 halaman dengan ukuran file sekitar 45 kb, proses download dengan jaringan 3G tidak mengalami hambatan berarti. Setiap file bisa disimpan selamanya sebagai pesan MMS. Setiap artikel rata-rata disajikan dalam dua paragraf. Satu halaman rata-rata butuh sekitar 50 scroll untuk melihat isi berita secara keseluruhan, cukup panjang memang.
Andai format isi berita yang disajikan bisa lebih kompak langsung memenuhi unsur 5W dan 1 H dan tidak terlalu banyak scroll, mungkin akan lebih nyaman diakses dari ponsel apapun. Tapi, dari model langganan yang langsung dikirim ke pelanggan, mobile newspaper punya kans menjadi salah satu layanan unggulan di jaringan seluler. Apalagi, format MMS bisa dipakai di hampir semua jenis handset.
Ada juga format baru media dalam bentuk MMS yang disebut mobile newspaper. MMS yang selama ini dipakai untuk mengirim foto dan animasi, dimanfaatkan untuk menyajikan rangkaian berita. Pemanfaatan MMS untuk menyebarkan konten berita fleksibel dibanding format lainnya karena MMS lintasplatform, bisa menjangkau hampir sebagian besar ponsel, dan tidak tergantung browser.
Di Indonesia, mobile newspaper memang masih baru diperkenalkan. Salah satunya layanan mobile newspaper di Telkomsel. Konon, platform aplikasi yang digunakan untuk mengemas layanan ini buatan Huawei, vendor telekomunikasi China yang juga memproduksi handset dan perangkat telekomunikasi. Sementara kontennya bekerja sama dengan sejumlah perusahaan media massa di Tanah Air.
Seperti apa mobile newspaper? Informasi layanan mobile newspaper di Telkomsel bisa diperoleh dengan mengetik *939# dari ponsel. Dari menu ini pula, pelanggan bisa memantau konten apa saja yang tersedia, sedang langganan konten apa saja, berlangganan dan berhenti langganan, serta melihat promo yang sedang berlangsung.
Ada banyak pilihan di sana. Saat ini sudah ada 13 konten media yang tersedia. Masing-masing mobile newspaper untuk Kompas, Genie, Bola, Seputar Indonesia, Nova, Warta Kota, Okesport, Automotif, Trust, Qalbu, Kompas Karier, Kawanku, dan Hai. Masing-masing mengenakan tarif Rp 2000/7 hari untuk Kartu Halo dan Rp 2200/7 hari untuk Kartu As dan Simpati.
Begitu memilih langganan, tak lama dikirim MMS konten terbaru media yang dipilih. Kali ini kami mencoba berlangganan Kompas, Nova, Warta Kota, dan Bola sekaligus. Begitu terdaftar, langsung ada 4 MMS yang diterima dari nomor 2003. Selanjutnya, kiriman mobile newspaper dalam bentuk MMS datang rutin sehari sekali. Mobile newspaper Kompas dan Warta Kota setiap jam 06.00 pagi, Bola jam 07.00, dan Nova datang setiap jam 10.00 pagi.
Semudah langganan koran, setiap edisi langsung dikirim rutin ke ponsel. Kalau koran dilempar ke halaman, ini dikirim ke genggaman tangan. Dua hari sebelum langganan berakhir ada kiriman SMS informasi bahwa langganan akan berakhir dan harus unsubscribe jika tidak ingin meneruskan atau akan otomatis diperpanjang untuk seminggu ke depan. Untuk menghentikan langganan, kembali tekan *939# dan ikuti perintah yang diminta.
Kalau dilihat dari formatnya, mobile newspaper pada dasarnya berupa gabungan file gambar berformat .jpg dan file teks berformat .txt. Setiap edisi memuat rata-rata 10 berita sesui segmen yang disasar. Untuk Kompas misalnya, berita politik paling sering mendominasi headline dan masing-masing satu berita rubrik lainnya seperti internasional, bisnis keuangan, kesehatan, hiburan, hingga kuliner. Nova menyajikan gosip dan trik untuk wanita dan keluarga sampai resep masakan.
Mobile newspaper lebih sebagai rangkuman berita aktual. Namun, dilihat dari isi kontennya tidak sepenuhnya rangkuman isi berita media yang sama. Seperti mobile newspaper Kompas bukan berarti semuanya berisi rangkuman Kompas edisi cetak hari yang sama, begitu pula dengan Warta Kota. Apalagi Bola dan Nova yang sebenarnya tabloid terbit berkala kini hadir setiap hari.
Berbeda dengan edisi cetak, isi berita lebih ringkas dan pilihan redaksi. Kelihatannya satu edisi dibatasi tak lebih dari 15 halaman dengan ukuran file sekitar 45 kb, proses download dengan jaringan 3G tidak mengalami hambatan berarti. Setiap file bisa disimpan selamanya sebagai pesan MMS. Setiap artikel rata-rata disajikan dalam dua paragraf. Satu halaman rata-rata butuh sekitar 50 scroll untuk melihat isi berita secara keseluruhan, cukup panjang memang.
Andai format isi berita yang disajikan bisa lebih kompak langsung memenuhi unsur 5W dan 1 H dan tidak terlalu banyak scroll, mungkin akan lebih nyaman diakses dari ponsel apapun. Tapi, dari model langganan yang langsung dikirim ke pelanggan, mobile newspaper punya kans menjadi salah satu layanan unggulan di jaringan seluler. Apalagi, format MMS bisa dipakai di hampir semua jenis handset.
Sumber : Kompas
Nama : MOCHAMAD ZACKY MERDI
NPM : 19110510
Kelas : 1KA31
Dosen : Asri Wulan
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
0 komentar:
Posting Komentar